SEJARAH GUDANG PENINGGALAN KOLONIAL BELANDA
Sejarah singkat
Jacob Nienhuys (1836-1928) adalah orang Belanda pertama yang menjadi pengusaha perkebunan tembakau di Hindia Belanda. Ia tiba pada tahun 1863, dan kemudian mendirikan Deli Maatschappij pada tahun 1869 setelah mendapat konsesi dari Kesultanan Deli. Dengan demikian, ia merupakan pionir budidaya tembakau di pantai timur Sumatra, dan kemudian juga di Sumatra Utara.
Proyek perkebunan tembakau milik Jacob Neinhuys sekarang menjadi Gudang Tembakau milik PTPN II, terletak di Jl.Kelambir,Tj.Kusta,Kec.Sunggal, Kab. Deli Serdang. Bangunan di wilayah ini menjadi bukti kejayaan tembakau Deli yang mendunia.
Perkembangan
Gudang ini beroperasi untuk mengelola tembakau dan memberikan hasil produksi berupa cerutu khas tembakau Deli yang akan di jual oleh Belanda ke pasar dunia.
Gudang ini menggunakan sistem sewa tanah dan kontrak pekerja. Para oligarki akan menyewa tanah dan kemudian mencari tenaga kerja dari pribumi yang didatangkan dari Jawa. Baik dari etnis Jawa, tamil, tionghoa mereka bekerja untuk satu kepada perusahaan tembakau Belanda. Untuk mempermudah antara gudang dengan lahan di wilayah klambir lima, Helvetia, bulu cina dan sekitarnya maka perusahaan mendirikan rel kereta untuk mengangkut hasil tembakau dan diolah di gudang. Dalam hal ini rel masih terdapat beberapa sisa peninggalan Belanda.
Dalam hal ini tembakau yang diangkut kemudian dihasilkan dan di steril ke gudang agar dikeringkan sebelum di olah lanjut ke Deli.
Dari beberapa pekerja, ada juga yang akhirnya menetap dan tinggal di wilayah situ hingga melebur dengan orang disana.
Daerah klambir lima terkenal dengan etnis Melayu dan beragama Islam jadi Islam berkembang di wilayah klambir lima dengan memunculkan beberapa masjid dan ulama.
Untuk distribusi pasar setelah pengolahan maka akan diantarkan menuju Deli.
Di klambir lima bukan cuma tembakau saja yang ditanam tapi ada beberapa komoditas yang juga ditanam seperti kelapa sawit, tebu, jagung, dan beberapa hasil bahan makanan seperti duku, rambutan, pisang, semangka,kakao, dll.
Struktur manajemen perusahaan
Gudang tembakau ini dapat di kategorikan sebagai kawasan Pengolahan dari Tembakau Deli dahulunya. Dengan melihat segala bangunan yang ada di kawasan ini dapat di katakana dahulunya ini adalah pusat dari penyortiran dari Daun Tembakau yang ada untuk daerah Helvetia. Ini dapat di lihat dari adanya rumah para Askep (Asisten Kepala), Rumah Pengawas Pekerja, dan gudang gudang yang ada juga sudah lengkap, yang di antaranya adalah gudang Daun tembakau Basah, dan ada gudang tembakau yang sudah kering dan di sortir dan siap untuk di kirim. Di kawasan ini juga terdapat rumah rumah administrasi perkantoran dari perkebunan, yang terbagi dari berbagai lokasi yang ada di kawasan ini.
Dari struktur arsitektur bangunan, gaya bangunan khas ini berasal dari Eropa dengan motif industri di Eropa.
Beberapa ruangan telah kami survey dan menjadikan ada beberapa tempat yaitu :
- ruangan penyimpanan
- ruangan pengeringan
- ruangan tengah (jalur penghubung)
- ruangan kantor urusan
- dan ruangan kecil seperti kamar mandi yang ada sumurnya.
Bahkan dulu, acara tv Indonesia juga meliputi gudang ini. Walau hanya menceritakan mistik nya tapi banyak mengandung sejarah yang penting seperti dalam acara mister Tukul jalan jalan dalam menelusuri keangkeran di gudang tembakau.
Menunjukkan eksis gudang ini ke media Indonesia sebagai wujud dari peninggalan kolonial yang masih bertahan agar membuktikan sejarah itu tidak hilang saja tapi selalu dikenang kita mengambil dari sisi lain bukan dari sisi mistis nya.
Keberadaan sekarang
Dari tahun ke tahun, lahan tanam tembakau terus menyusut. Dari 300-an menjadi seratusan. Berkurang lagi menjadi 50-an. Sekarang tinggal lima. Jika ditotal luasnya tak lebih dari empat hektare.
Satu dari lima yang tersisa tersebut adalah perkebunan ini. Perkebunan Buluh Cina, Hamparan Perak, Deliserdang. Di kebun ini pula terdapat satu-satunya gudang tembakau tersisa. Di area kebun lain, yakni Klumpang, Klambir Lima, dan Helvetia, tidak ada.
"Kalau gudang ini tutup, kalau tembakau tutup, ya terpaksa, lah, cari kerja lain. Tahun 2018 itu kita paling susah di sini. Beberapa kali gaji harus ditunda karena produksi menurun. Sekarang sudah sedikit lebih baik. Enggak ditunda lagi. Namun, ya, belum ada kemajuannya. Dengar-dengar tembakau-tembakau ini belum ada yang diekspor lagi," ucapnya seraya mengatakan, dari sisi kualitas, tidak ada yang berubah dari produksi. Tetap berkualitas tinggi standar Eropa. Dari orang yang diwawancarai pekerja di gudang ini.
Dalam penjelasan juga pernah memberikan informasi, yaitu;
"Perkembangan komoditas seiring berjalan waktu juga mengalami harga pasar ketika komoditas yang di inginkan sulit dicari maka akan mahal harganya akan tetapi jika komoditas ini semakin mudah dicari maka harganya murah., Maka perusahaan saat itu memberikan sebuah hal yang baru untuk menciptakan sebuah ke-khasan untuk para pembeli meminat produk dari Deli yang di miliki perusahaan Belanda."
Gudang ini sekarang sudah tidak beroperasi dan hancur seiring berkembangnya zaman dan perubahan pelapukan secara biologis, berikut dokumentasi sisa bangunan nya :
Bangunan yang sangat ikonik ini sudah hilang ditelan zaman, dengan kehancuran ini membawakan sebuah pelajaran penting yaitu jangan sesekali melupakan sejarah.
Saya memberikan saran untuk kepada pemerintah setempat untuk segera memberikan solusi untuk menyelamatkan bangunan tersebut. Bangunan ini bisa dialihfungsikan sebagai hal positif untuk masyarakat seperti cagar budaya, museum, tempat edukasi lainnya. Mungkin saran ini bisa dibaca oleh pemerintah setempat khususnya desa klambir lima.
Sumber :
Tembakau.tembakau Helvetia.Medan,(Museum perkebunan),2019
Murtanto.sejarah tembakau.medan,(publishing),2020
Kurniawan.dokumentasifotofotosejarahklambirlima,blogspot
Trukyo.yang tersisa dari kejayaan tembakau Deli,
Trulyotokpurba.com
Dewi.200 tahun lebih tembakau Deli menjadi terbaik,Media Indonesia
Jick, Van.onderneming klambir lima, 2012
tukul.misreri acara jalan jalan;2015.trans Tv
Tentang penulis
Rizky septino ( putih)
Adalah seorang mahasiswa sejarah di UIN Sumatra Utara yang sekarang menempuh S1 dan akan menciptakan sebuah inovasi sejarah baru bagi peradaban manusia.
Imam Baihaqi (biru)
Adalah seorang mahasiswa sejarah UIN sumatera Utara yang berasal dari Stabat, dalam perkembangannya dia ingin menciptakan sebuah sejarah yang dijadikan ilmu sangat penting untuk kehidupan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar