ANALISIS MUNCULNYA USA SEBAGAI KEKUATAN DUNIA


 sunting : septino

Dalam hal ini penulis terlebih dahulu memberikan analisis dan komentar dari sub pendahuluan.

Amerika sebagai kekuatan dunia terlebih banyak memainkan peran penting dalam tatanan global baik dari segi bilateral maupun kelembagaan dunia berdasarkan hak kebebasan setiap Negara, akan tetapi kebebasan ini masih kita lihat menjadi sebuah ancaman dan ketakutan suatu bangsa karena adanya campur aduk dalam urusan politik setiap Negara. Negara yang seharusnya meminta pertolongan kepada amerika serikat malah menjadi sebuah monopoli hak kekuasaan setelah merebut zona itu dan menjadikan sebagai zona militer USA.

Seperti contoh di Timur tengah banyak perang yang diturutkan seta amerika serkat ke dalamnya, di Siprus terbagi menjadi 4 zona dan salah satunya adalah zona PBB yang dimana PBB didirikan oleh USA dan menjadi eksistensi lembaga perdamaian dunia, akan tetapi masalah perbedaan antara siprus utara dan siprus selatan masih tegang hingga saaat ini.

Dan setelah peristiwa 9/11 USA yang dapat mengatasi tragedi itu dan menumpas kekuatan teroris menciptakan sebagai USA kekuatan dunia dan polisi dunia yang dapat menumpas kekuatan teroris maka dari itu timur tengah selalu dilanda perang karena USA sebagai polisi dunia menekankan penumpasan teroris yang berada di timur tengah.

USA banyak memainkan peran penting dalam tatanan global karena ada beberapa faktor yang menjadikan USA sebagai kekuatan dunia, diantaranya :

Big Stick Diplomacy dan Banana War

Ideologi Pentungan Besar, diplomasi Pentungan Besar, atau kebijakan Pentungan Besar mengacu pada kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt: "bicaralah dengan lembut dan bawalah pentungan besar."

Ideologi yang dikemukakan oleh Theodore Rosevelt ini membawa USA menjadi Negara berpengaruh dimana USA turut serta dalam urusan politik Negara lain untuk mengambil keuntungan USA dan dapat mengontrol Negara tersebut seperti contoh USA dapat mengontrol Panama dan berujung USA mengambil alih dan mendirikan Terusan Panama untuk kepentingan perdagangan USA dan mempermudah akses laut dari Atlantik ke Pasifik tanpa memutar dari Amerika Selatan.

Perang Pisang adalah serangkaian konflik yang terdiri dari pendudukan militer , tindakan polisi , dan intervensi oleh Amerika Serikat di Amerika Tengah dan Karibia antara akhir Perang Spanyol–Amerika pada tahun 1898 dan dimulainya Kebijakan Tetangga Baik pada tahun 1934  Intervensi militer terutama dilakukan oleh Korps Marinir Amerika Serikat , yang juga mengembangkan manual, Manual Perang Kecil (1921) berdasarkan pengalaman mereka . Pada kesempatan itu, Angkatan Laut Amerika Serikat menyediakandukungan tembakan dan pasukan dari Angkatan Darat Amerika Serikat juga dikerahkan.

Dengan Perjanjian Paris yang ditandatangani pada tahun 1898, kendali atas Kuba , Puerto Rico , Guam , dan Filipina jatuh ke tangan Amerika Serikat (menyerah dari Spanyol ). Setelah itu, Amerika Serikat melanjutkan intervensi militer di Kuba, Panama , Honduras , Nikaragua , Meksiko , Haiti , dan Republik Dominika . Konflik ini berakhir dengan penarikan pasukan dari Haiti pada tahun 1934 di bawah Presiden Franklin D. Roosevelt.

USA di PD I

Pada awal perang, Presiden Amerika Serikat (AS) Woodrow Wilson menyatakan bahwa negaranya akan tetap netral.

Keputusan AS untuk tidak melakukan intervensi terhadap Perang Dunia I, yang utamanya berlangsung di Eropa, didukung oleh banyak pihak.

Namun pada akhirnya, AS gagal mempertahankan kenetralannya dan secara resmi masuk Perang Dunia I pada 6 April 1917.

Selama Februari hingga Maret 1917, Jerman menenggelamkan sejumlah kapal dagang AS, yang mengakibatkan kerugian dan menelan banyak korban. Bersamaan dengan itu, AS mendapat kabar dari intelijen Inggris bahwa Jerman tengah mempersiapkan aliansi dengan Meksiko. Jerman berjanji akan mendukung Meksiko dan membantunya mendapatkan kembali wilayah yang direbut AS. Itulah mengapa Amerika Serikat ikut mengumumkan perang kepada Jerman dalam Perang Dunia I dan bergabung dalam Blok Sekutu. Pada 2 April 1917, Wilson meminta Kongres untuk menyatakan perang.

Empat hari kemudian atau pada 6 April 1917, setelah Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat setuju, Amerika Serikat secara resmi menyatakan perang terhadap Jerman dan masuk dalam Perang Dunia I. Perang Dunia I baru berakhir pada November 1918 dengan kemenangan pihak Sekutu.

USA pendiri lembaga dunia

PBB didirikan setelah PD II adapun tujuannya yaitu :

Menjaga perdamaian dan keamanan dunia

Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak asasi manusia

Membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan

Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia

Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata.

Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di atas kapal perang Augusta di teluk Newfoundland. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum yang pertama – dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).

Misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit untuk dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB berpartisipasi dalam operasi militer di Perang Korea dan Operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo, serta menyetujui pendirian negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini berkembang pesat setelah periode dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran untuk program pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian. Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda-beda.



USA di PD II dan dampaknya

Dalam hal ini pada 1941 USA ikut serta dalam PD 2 membantu sekutunya Prancis,Inggris melalui invasi melawan Jerman yang dinamakan Operation D-Day. Sekutu menyerang Jerman dari blok barat sampai ke Berlin berawal dari Normandia dan di blok afrika melawan Erwin Rommel si rubah gurun.

USA juga menyerang Jepang dari blok Pasifik melawan Jepang dari pertempuran diantara kepulauan oceania sampai akhirnya USA menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki sebagai kekalahan Jepang.

Program Marshall Plan adalah suatu kebijakan luar negeri Amerika Serikat pasca Perang Dunia II yang diperuntukkan bagi negara-negara Eropa yang hancur akibat perang, khususnya Eropa Barat.

usainya masa Perang Dunia II ditandai dengan Perang Dingin antara Amerika Serikat bersama dengan sekutunya di satu pihak dengan Uni Soviet.

Amerika Serikat dan Uni Soviet saling menaruh curiga satu sama lain. Masing-masing dari kedua belah pihak berusaha memperluas pengaruhnya dan bersaing dalam perekonomian, salah satu caranya dengan memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena dampak PD II.

Marshall Plan adalah program ekonomi berskala besar pada tahun 1947 - 1951 oleh Amerika Serikat yang bertujuan mendirikan kembali kekuatan ekonomi negara-negara di Eropa setelah Perang Dunia II selesai.

Inisiatif penamaan ini diambil dari Menteri Luar Negeri, George Marshall. Pembagian bantuan ini tidak hanya untuk negara Eropa namun juga negara Asia yang terkena imbas dari Perang Dunia II.

Pasca-Perang Dunia II, tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat berdiri sebagai pemimpin dunia yang hampir tak dapat tersaingi. Kondisi itu didukung oleh posisi Eropa yang sedang berada dalam lingkungan pascaperang, kemudian Jepang yang sedang mengalami kehancuran, dan Inggris yang dapat dikatakan sedang mengalami kelelahan pascaperang. Sehingga secara otomatis dapat dikatakan bahwa tidak ada kekuatan lain yang dapat menjalankan peran global pada saat itu. Dan secara otomatis Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang harus mengambil peran, dalam artian bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi prekonomian dunia yang stabil. Dalam kondisi tersebutlah Amerika Serikat kemudian diuntungkan, dan dapat dengan mudah mengambil pimpinan dalam menentukan institusi dan peraturan –peraturan baru yang mendasari perekonomian dunia. Dan sistem yang kemudian ditelurkan Amerika Serikat pada saat itu biasa kita kenal dengan sebutan “Bretton Woods System” yang diambil berdasarkan nama kota kecil di Amerika Serikat yang merupakan tempat persetujuan Bratton Woods itu dibuat. Dan pada tahun 1947 Bratton Woods menjadi titik awal sejarah kejayaan Amerika Serikat dengan membentuk lembaga–lembaga perekonomian dunia pascaperang. Diantaranya yaitu: IMF, Bank Dunia, GATT (yang sekarang diganti WTO), dan OECD. Yang kemudian dalam kiprahnya, sistem tersebut berhasil membawa Amerika Serikat pada puncak kejayaannya, karena pada dasarnya lembaga–lembaga baru tersebut dapat dikendalikan oleh Amerika Serikat berdasarkan kepentingannya. Sehingga walaupun beberapa kali sempat mengalami krisis, Amerika Serikat mampu bangkit dan kembali memimpin prekonomian dunia yang tentunya dengan nilai–nilai liberal (sesuai dengan konsep idiologi bangsanya), yang terserap dalam setiap kebijakan–kebijakan perekonomian yang dikeluarkannya lewat institusi–institusi internasional khususnya lembaga–lembaga perekonomian dunia seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO (sebagai pionir dalam mempertahankan eksistensinya sebagai bangsa adidaya yang kuat dan tidak tertandingi). Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan kreditor terbesar dunia yang memberikan pinjaman atau bantuan kepada negara– negara yang sedang berkembang atau miskin berupa Marshall Pllan, dan Amerika Serikat juga memberikan bantuan “Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan memberikan kewajiban kepada negara yang diberikan bantuan untuk mengembalikan bantuan ekonomi tersebut berupa dolar atau dengan membeli barang–barang produk Amerika Serikat. Inilah yang menjadi benteng kekuatan ekonomi Amerika Serikat hingga saat ini.

USA dan Uni Soviet (Rusia) di Perang Dingin

Perang dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara dunia barat, yang dipimpin oleh Amerika serikat dan sekutunya NATO dengan dunia komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara satelit. Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan sekutu dalam mengalahkan Jerman Nazi di PD 2, yang kemudian menyisakan Amerika serikat dan Uni Soviet, sebagai negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang besar. Uni Soviet bersama dengan negara di Eropa timur yang didudukinya membentuk blok timur dengan membentuk COMECON dan pakta warsawa. Amerika serikat juga membentuk NATO, dan negara netral mendirikan GNB. Peristiwa ini dinamakan perang dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat dalam aksi militer secara langsung, namun masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat menyebabkan kehancuran besar dampaknya adalah:

- Blokade Berlin (1948 - 1949)

- Perang Korea (1950 - 1953)

- Krisis Suez (1956)

- Krisis Berlin (1961)

- Krisis rudal Kuba (1962)

- Perang Vietnam (1959 - 1975)

- Perang Yom Kippur (1973)

- Perang Afghanistan (1979 - 1983)

- Penembakan Korean Air penerbangan 007 oleh Soviet (1983)

AKHIR PERANG DINGIN

Setelah berjalan panjang perang dingin tanpa disadari akhir perang dingin terjadi jga di tahun 1991. Kedua kubu blok USA dan Uni Soviet di tahun-tahun akhir perang dingin sudah banyak melakukan perbaikan hubungan dengan banyak persutujuan damai dan berbagai bidang diantaranya pembatasan senjata nuklir, pembebasan pihak-pihak negara ketiga, pemberhentian pengaruh dan keterlibatan perang. Dimulai dari reformasi Gorbachev pada 11 Maret 1985, Mikhail Gorbachev menjadi sekretaris jenderal partai komunis Uni Soviet ke 5. Disaat itu perekonomian Soviet mengalami penurunan tajam dan penerimaan mata uang asing mengakibatkan turun harga minyak akibatnya Gorbachev memperkenalkan 2 sistem yaitu Glasnots (Гласность) keterbukaan dan perestroika (Перестройка) reksturisasi ekonomi dan masuk ke zaman goyahnya sistem Soviet pada 1989, sistem aliansi Soviet berada di ambang keruntuhan. Akibatnya hilangnya bagian negara-negara sekutu Soviet baik negara bagian ataupun negara satelit. Banyak yang terlepas dan memproklamasikan kemerdekaan dari Soviet dan akhirnya bagian Soviet terbesar yaitu Rusia juga runtuh dan berakhirlah perang dingin dengan Uni Soviet runtuh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pasca perang dingin dan setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai rival terberat Amerika Serikat, Amerika Serikat hingga saat ini masih memegang posisi sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Hal ini dapat kita buktikan dengan posisi Amerika Serikat yang tetap menjadi pembelanja militer terbesar, dengan anggaran pertahanan sebesar US$ 711 miliar (suarapembaruan.com2012). Selain itu, dominasi kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan uni polar dapat dilihat dari besaran anggaran militernya dalam beberapa tahun terakhir tadi, dan besaran tersebut berada dikisaran 48 persen dari total anggaran militer dunia, kalau ditambah aliansi utamanya yaitu Inggris dan Perancis saja, maka angka tersebut akan menjadi 67 persen dari total anggaran belanja militer dunia. Lawrence Korb, seorang menteri pertahanan mantan asisten yang sekarang menjadi rekan senior di Center for American Progress, Washington berbasis think tank, mengatakan Amerika Serikat akan memotong jumlah pasukan darat karena perang di Irak dan Afghanistan berakhir.Amerika Serikat akan terus menjaga 11 kapal induk, armada pembom saat ini, armada amfibi, serta pendanaan untuk teknologi pembom generasi baru dan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di masa depan, yaitu rudal kapal selam kelas Virginia dan mendesain sebuah prompt-konvensional menyerang pilihan dari kapal selam, bahkan semua kapal tempur dan induk akan dipersenjatai oleh kekuatan nuklir yang ampuh (indonesianvoices.blogspot.com 2012). Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana James A. Winnefeld Jr menekankan kemampuan, fleksibilitas, kemampuan independen merupakan hal mendasar, penerapan kapal yang di lingkungan anti akses akan sangat berguna di Timur Tengah dan Pasifik, yang mana kami telah menekankan sebagian besar fokus strategis regional. Senjata-senjata ini juga penting bagi kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik dan Timur Tengah, dimana Amerika Serikat menempatkan penekanan pada bimbingan strategis baru. Walaupun akhir–akhir ini kondisi ekonomi sedang bermasalah tetapi penempatan pangkalan militer di Timur Tengah maupun Asia Pasifik dianggap tetap penting sebagai bagian penting bagi keamanan Amerika Serikat di masa depan.

Sumber : 

Hamid,Hendrawati.(2020).Banana War and Big Stick Diplomacy.Makassar; Garis Khatulistiwa.

Septino.(2021).Perang Dingin.Deli Serdang;Septino.com

Ningsih,Widya Lestari.(2019).PD I dan PD II.Bandung; Kompas

Hartono.(2019).Marshall Plan.Jakarta;Rajawali Press

Hussein,Saddam.(2018). Eksistensi Amerika Serikat Sebagai Kekuatan Global.Surabaya;UPN

Anneahira.com. Amerika Serikat, Negara Adikuasa. [online]. dalamhttp://www.anneahira.com/as.htm [diakses pada 4 Juli 2012].

Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat Kuartal I 2012 melambat.[online]. dalamhttp://internasional.kontan.co.id/news/ pertumbuhan-ekonomi-as-kuartal-i-2012-melambat[diakses pada 4 Juli 2012]


Komentar

Postingan Populer