MASUKNYA ISLAM DI SUKU PAKPAK
TIDAK SEMUA MASYARAKAT DI TANAH SUMATRA UTARA BERAGAMA KRISTEN
Islam di suku Pakpak
Menelusuri sejarah dan perkembangan Islam di Pakpak tentu saja tentu saja merupakan sesuatu yang cukup beralasan. Sebab, Pakpak dalam konteks budaya sangat dipengaruhi oleh Islam di samping Kristen dan Hindu-Buddha sebagaimana yang terlihat dalam kebudayaan masyarakatnya. Kenyataan ini setidaknya menunjukkan bahwa pengaruh Islam di daerah ini, walaupun jumlah masyarakat Islam di daerah ini bukanlah masyarakat yang mayoritas, tetapi justru menjadi masyarakat minoritas menempati hanya sebagian kecil dari kecamatan yang ada di Pakpak dengan jumlah tidak begitu signifikan dibanding Kristen.
Dalam proses pekembangan Islam di Pakpak ini, ada kesan kuat bahwa sebenarnya Islam lebih dahulu masuk di daerah ini sebelum Kristen, hal ini setidaknya dapat dilihat dari apa yang dikemukan oleh J. Boangmanalu mengatakan:
Pada waktu itu, agama utama masyarakat Pakpak di Kota Kerangan adalah si pelebegu (animisme). Sebagian sudah beragama Islam. Sementara agama Kristen, baru pada usianya diperkenalkan oleh almarhum Wilfrid Banureah, seorang tukang jahit pakaian yang datang dari kota salak.
Sebagaimana yang dikemukan J. Boangmanalu ini jelas menunjukkan kalau Islam lebih dahulu dibanding Kristen masuk ke daerah Pakpak. Namun, kenyataan belakangan menunjukkan justeru populasi masyarakat Islam lebih sedikit dibanding dengan Kristen. Agaknya, penyebaran Kristen di daerah ini jauh lebih intentif dan terorganisir dilakukan dibanding dengan penyebaran Islam, sehingga wajar kalau Kristen jauh lebih besar pengaruhnya dan diterima di kalangan masyarakat Pakpak sebagai agama resmi atau juga sangat mungkin sekali bahwa proses dakwah Islam di daerah ini justeru mengalami stagnasi setelah selang beberapa lama pasca ketika Islam masuk ke Pakpak.
Selain itu, ada sumber yang menyebutkan penyebaran agama Kristen di Tanah Pakpak pada awalnya tidak diterima karena sebelumnya sudah berkembang agama Islam. Hal ini juga menjadi penegasan lain bahwa Islam di Pakpak tidak dilakukan secara lebih baik sehingga pengaruh Islam dapat disebut “kalah” dengan Kristen di Pakpak, sehingga belakangan Islam justeru menjadi komunitas yang minoritas dibanding jumlah masyarakat Kristen. Sebuah fakta yang menarik dikemukan bahwa masyarakat Pakpak secara umum lebih dikenal beragama Kristen dibanding Islam, walaupun sebagaimana di awal dikemukan bahwa Islam jauh lebih dahulu masuk ke Pakpak dibanding Kristen.
LETAK GEOGRAFIS PAKPAK
Sebelum menjelaskan letak geografis Pakpak, terlebih dahulu akan dijelaskan posisi Pakpak hubungannya dengan Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara melalui jalur jalan yang mengubungkan Medan-Pakpak. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan jalan dari Medan menuju Pakpak setidaknya melalui tiga kabupaten atau lima kota, yaitu Pancurbatu (Kabupaten Deli Serdang), Sibolangit (Kabupaten Deli Serdang), Berastagi (Kabupaten Karo), Kabanjahe (Kabupaten Karo), Sidikalang (Kabupaten Dairi), Pakpak (Kabupaten Pakpak Bharat) hingga Singkil (Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh).
Jalan menuju Pakpak ini setidaknya menghabiskan waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan kenderaan pribadi, dengan jalan yang berliku-liku mengingat jalan menuju ke Pakpak melalui pegunungan Bukit Barisan yang ada di kanan kirinya dibatasi jurang yang setiap saat dapat membahayakan bagi pengguna jalan. Bahkan, ada juga yang mengistilahkan jalan menujuk Pakpak ini melalui “99 tikungan”, tetapi untuk belakangan ini jalan menuju Pakpak ini cukup baik dengan aspal yang hanya sedikit rusak, sehingga tidak terlalu melalahkan, serta ditambah lagi di kanan kirinya yang jurang banyak pemandangan yang cukup indah untuk ukuran orang yang berdomisili di Kota Medan.
SUKU PAK PAK MENDAPAT PENGARUH ISLAM BERAWAL DARI BARUS DAN ACEH
Sejauh penelitian ini dilakukan, setidaknya ditemukan ada 3 (tiga) jalur penetrasi Islam ke Pakpak, yaitu Aceh, Barus dan Minang. Dari ketiga jalur penetrasi Islam ini dapat disebut jalur Aceh merupakan jalur yang paling besar memberi kontribusi dalam proses penetrasi Islam ke Pakpak. Sebab, Aceh secara geografis memiliki hubungan langsung dengan Pakpak dan memiliki hubungan khusus dalam masalah kepentingan ekonomi, tentu saja interaksi antara keduanya merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari, terutama dalam kaitannya dengan hubungan niaga kedua daerah ini.
DAN SATU FAKTA UNIK TENTANG SUKU PAKPAK BERAWAL DARI NENEK MOYANG DI INDIA SELATAN , KOK BISA? APA BUKTINYA? BERDASARKAN DARI KULTUR DAN KEBUDAYAAN MIRIP DENGAN INDIA SELATAN DAN TRADISI INDIA BANYAK DIGUNAKAN
MARGA MARGA DI SUKU PAKPAK
1. Berutu
2. Boang manalu
3. Gajah
4. Raja
5. Dll
TOKOH PIONIR PENYEBAR ISLAM DI SUKU PAKPAK
1. Teuku Abdullah
Sejauh penelitian ini, yang mungkin disebut sebagai pionir Islam pertama di Pakpak adalah Teuku Abdullah. Teuku Abdullah ini tidak banyak diketahui tentang asal usulnya, tetapi berdasarkan cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Pakpak, khususnya generasi tuanya menyebutkan bahwa Abdullah merupakan tokoh pertama sekali yang secara formal memperkenalkan Islam kepada masyarakat Pakpak.
2. Abdurrahim Berutu
Pionir ketiga Islam di Pakpak yang penting dicatat adalah Abdurrahim Berutu, ia merupakan satu-satu sejauh penelitian ini pionir Islam yang berasal dari masyarakat Pakpak itu sendiri. Abdurrahim Berutu ini awalnya bernama Dehel Berutu, nama ini diganti setelah ia berangkat haji, yang pada masa itu masih menggunakan kapal laut sebagai sarana transfortasi yang dapat menghubungkan masyarakat Indonesia ke Mekah pada saat itu durasi lama perjalanan lebih kurang mencapai 4 bulan lamanya.
Sumber :
Algafar,Muklis.Sejarah dan perkembangan Islam di Pakpak.Bandung;Academia,2019
Komentar
Posting Komentar