PENGGUNAAN DAN FUNGSI BANGUNAN DALAM ARSITEKTUR ISLAM
Sunting : rizky septino Ardiansyah
Arsitektur dalam pandangan masyarakat biasanya diartikan dengan sempit. Arsitektur pada umumnya dipandang sebatas desainer bangunan. Namun pada kenyataannya ruang lingkup arsitektur luas sekali, seperti tata kota, lansekap, interior, desain produk, dan lain-lain. Memperbincangkan teori arsitektur Barat, sulit kiranya meninggalkan nama besar yang legendaris Marcus Pollio Vitruvius. Dia adalah arsitek dan insinyur Romawi yang hidup pada abad I dan berperan besar karena menulis buku arsitektur tertua yang sempat ditemukan oleh pakar Barat. Dalam hal ini Vitruvius tampak berhasil menampilkan konsepsi yang pada zamannya tergolong kontemporer, Karya tulis Vitruvius terbagi dalam sepuluh buku sehingga diberi tajuk “Sepuluh Buku Arsitektur” (The Ten Books on Architecture). Teori Vitruvius yang menjadi acuan para arsitek setelahnya salah satunya adalah : (academia.edu, 2019) ..”There are three departments of architecture: the art of building, the making of timepieces, and the construction of machinery”. … …“All these must be built with due reference to durability, convenience, and beauty”… Pengertian tentang firmitas, venustas, dan utilitas bisa menjadi salah apabila maksudnya tidak dipahami dengan benar. Menurut Vitruvius di dalam bukunya “De Architectura”, bangunan yang baik haruslah memilik keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis. (Vitruvius, 1914) Firmitas …..“Durability will be assured when foundations are carried down to the solid ground and materials wisely and liberally selected”;… Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup kekuatan penyaluran beban, baik dari bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai dalam bangunannya, seperti material alam menjelaskan karakteristik.
Utilitas “…convenience, when the arrangement of the apartments is faultless and presents no hindrance to use, and when each class of building is assigned to its suitable and appropriate exposure;..” Sedangkan, pada utilitas yang ditekankan adalah tentang fungsi fungsi penunjang uatama sebuah bangunan agar dapat berguna dengan baik, yang didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain sebagainya). Venustas “…and beauty, when the appearance of the work is pleasing and in good taste, and when its members are in due proportion according to correct principles of symmetry.” Pada bagian ini Vitrivius menjelaaskan tentang arti sebuah keindahan yang sangat dipengaruhi oleh Proporsi dan simetri. Hal ini ia dasarkan pada tubuh manusia yang setiap anggota tubuhnya memiliki proporsi yang baik terhadap keseluruhan tubuh dan hubungan yang simetrikal dari beberapa anggota tubuh yang berbeda ke pusat tubuh.
Arsitektur Islam adalah sebuah pendekatan arsitektur dengan berusaha melihat ke dalam sistem nilai yang ada dalam Islam untuk kemudian diterapkan ke dalam perancangan bangunan, ada beberapa peranan penting bangunan dalam Islam yaitu :
Pertama, prinsip pengingatan kepada Tuhan. Di dalam prinsip ini dijelaskan bahwa umat Islam sudah seharusnya untuk senantiasa mengingat kepada Allah dengan cara memperhatikan dan memahami ciptaan-Nya. Dalam perancangan karya arsitektural, prinsip ini dapat diterapkan dengan menghadirkan suasana lingkungan yang alami di sekitar bangunan serta memanfaatkan alam sekitar pada perancangan bangunan.
Kedua, prinsip pengingatan pada ibadah dan perjuangan. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa dalam kehidupan seorang muslim tidak hanya berbicara tentang aspek ibadah saja namun juga berbicara mengenai aspek muamalah dan perjuangan serta perbaikan kehidupan manusia. Hal ini terjadi karena konsep ibadah dalam Islam menyatu dengan keseharian kehidupan seorang muslim. Dalam perancangan karya arsitektural khususnya masjid, prinsip ini diterapkan dengan menghadirkan fungsi selain peribadatan dan mengintegrasikannya dengan fungsi peribadatan.
Ketiga, prinsip pengingatan pada kehidupan setelah kematian. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa kematian dan kehidupan setelahnya menjadi salah satu hal yang penting dari prinsip hidup, filosofi, dan keimanan dalam Islam. Prinsip keimanan Islam menyatakan bahwa setelah kematian setiap orang akan mendapatkan balasan dari perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Dalam perancangan karya arsitektural, prinsip ini diterapkan pada makam dengan mengatur tata layout makam yang membuat penunjung mengingat akan kematian.
Keempat, prinsip pengingatan akan kerendahan hati. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa sikap rendah hati merupakan salah satu akhak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Sikap rendah hati bukan berarti merendahkan diri sendiri, akan tetapi sebuah sikap menghormati orang lain dan memposisikan dirinya sama dengan orang lain walaupun dirinya memiliki kelebihan. Dalam perancangan bangunan, prinsip ini dapat diterapkan dengan membuat desain bangunan yang fungsional, efisien dan tidak berlebihan serta memberi kesan kesederhanaan.
Kelima, prinsip pengingatan akan wakaf dan kesejahteraan publik. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk berinteraksi dan saling tolong-menolong dalam masyarakat. Islam tidak pernah memerintahkan umatnya untuk hidup sendiri dan mencari keshalehan untuk dirinya sendiri. Dalam Islam terdapat beberapa amalan pribadi seperti I’tikaf dan sholat sunnah, namun kesemuanya dibingkai oleh kerangka kehidupan bermasyarakat. Karenanya aktivitas dan fasilitas sosial merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan masyarakat muslim. Dalam perancangan karya arsitektur, penerapan prinsip ini adalah dengan menghadirkan fungsi untuk kegiatan muamallah dan fungsi pelayanan sosial-kemasyarakatan.
Keenam, prinsip pengingatan terhadap toleransi kultural. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi toleransi dalam hal apapun terutama toleransi antar umat beragama selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Dalam Arsitektur, hal ini terkait kewajiban untuk menghormati kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat di lingkungan sekitar, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan alam.
Selama tidak bertentangan dengan syariat Islam tetap diperbolehkan mempergunakan bahasa arsitektur masyarakat setempat dengan memanfaatkan sesuatu yang ada di tempat tersebut, seperti potensi lingkungan, keunikan, hingga penggunaan bahan-bahan dan material. Hal ini tentu menjadi prinsip yang menjamin fleksibilitas perancangan bangunan dalam Islam.
Ketujuh, prinsip pengingatan akan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa kehidupan berkelanjutan yang dimaksud adalah bahwa setiap pembangunan yang dilakukan saat ini hendaknya memperhatikan kebutuhan generasi penerus. Kelestarian alam harus terus dijaga demi kehidupan generasi yang akan datang, oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan tentang dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan dari setiap pembangunan. Dalam perancangan karya arsitektural, penerapan prinsip ini adalah dengan menggunakan material alami maupun material yang ramah lingkungan.
Kedelapan, prinsip pengingatan tentang keterbukaan, dalam prinsip ini dijelaskan bahwa keterbukaan yang dimaksud adalah bahwa ruang yang ada di dalam bangunan memiliki kesan terbuka sehingga tidak menimbulkan kesan ekslusif bagi sebagian kelompok masyarakat. Dalam perancangan karya arsitektural, penerapan prinsip ini adalah dengan merancang bangunan yang dapat memberikan kesan terbuka.
Sumber :
Akromusyuhada,Akhmad.Penerapan konsep arsitektur Islam pada sarana dan prasarana pendidikan.Jakarta;Universitas Muhammadiyah,2019
Sasongko,Agung.Bangunan-bangunan dalam peradaban Islam.Bandung;Republika,2019
Sumaryoto.Penerapan Arsitektur Islam.Surakarta;Universitas Sebelas Maret,2020
Komentar
Posting Komentar